MEDIA ULAR TANGGA BERITA
OLEH : WIDYA ANIES MAGHFIROH
Media Ular Tangga Berita adalah
salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran bahasa indonesia di kelas. Sebenarnya media
ini tidak hanya digunakan dalam materi bahasa indonesia saja,melainkan materi
pelajaran lain juga bisa menggunakan media ini hanya saja disesuaikan dengan
materi yang akan disampaikannya . Dalam hal ini saya menggunakan media Ular
Tangga Berita tersebut dengan tujuan dapat menyampaikan materi pembelajaran
mengenai berita dengan media permainan edukatif kepada siswa. Melalui media
Ular Tangga Berita ini ,kita dapat menciptakan pembelajaran yang lebih
menarik,kreatif,dan menyenangkan . Dalam pembelajaran kita juga tidak perlu
menggunakan media yang susah untuk didapatkan, cukup sederhana saja kita dapat
memanfaatkan barang-barang bekas atau barang-barang yang ada di sekitar kita.Diharapkan
melaui media ini siswa juga bisa lebih bersemangat dan memahami materi
pembelajaran yang akan disampaikan dengan baik. Berikut adalah penjelasan mengenai
Media Ular Tangga Berita.
v Alat
dan Bahan Media Ular Tangga Berita
1. Kardus
2. Kertas
manila biru
3. Kertas
marmer biru
4. Kertas
lipat (biru,kuning,orange,ungu)
5. Gunting
6. Sepidol
7. Lem
8. Penggaris
9. Koran
10. Dadu
dan tempat kocok
11. Kartu
pertanyaan
12. Miniatur
Pemain berbentuk kuda
v Cara
Pembuatan Media Ular Tangga Berita
1. Siapkanlah
alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat media ular tangga berita.
2. Ukur
dan potonglah kardus sesuai dengan ukuran 43x28 cm.
3. Guntinglah
kertas lipat (biru,kuning,orange) dengan bentuk kotak.
4. Guntinglah
kertas lipat ungu menjadi bentuk lingkaran dan tulislah nomor 1-24 dengan
sepidol.
5. Buatlah
tanda panah start ,finish,tangga,keterangan (maju 2 langkah,mundur 1
langkah,dan tanda “ ? ” ).
6. Setelah
semuanya selesai tempel potongan kertas lipat kotak tersebut diatas kardus
dengan selingan warna(biru,kuning,orange).
7. Untuk
pemberian penomoran dikotak/petak tadi,maka tempellah potongan kertas
lipat ungu tadi yang telah ditulisi
nomor 1-24.
8. Tempel
dan letakkanlah tanda panah start ,finish,tangga,keterangan (maju 2
langkah,mundur 1 langkah,dan tanda “ ? ” ) pada kotak/petak ular tangga berita.
9. Lapisilah
bagian belakang media ular tangga berita tadi dengan kertas marmer biru.
10. Buatlah
pertanyaan sebanyak 10 pada kartu pertanyaan.
11. Demikianlah
cara pembuatan media ular tangga berita dan siap digunakan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran.
v Kelebihan
Media Ular Tangga Berita
1. Merupakan
media pembelajaran yang menarik,kreatif,dan menyenangkan.
2. Terbuat
dari alat dan bahan yang memiliki harga ekonomis dan terjangkau.
3. Mudah
dalam pembuatan dan penggunaanya.
v Kekurangan
Media Ular Tangga Berita
1. Jika
terkena air maka media pembelajaran ini akan mudah rusak karena sifat bahannya
yang terbuat dari kardus dan kertas.
v Langkah-Langkah
Bermain/Menggunakan Media Ular Tangga Berita
1. Permainan
dalam media ular tangga berita ini terdiri dari 4 orang siswa.
2. Permainan
ini dimulai dengan hompipa antar pemain (siswa) ,agar tau urutan pemainnya
sehingga tidak berebutan saat bermain.
3. Siswa
meletakkan miniatur pemain berbentuk kuda pada kotak start nomor 1.
4. Siswa
yang mendapat giliran pertama mengocok dadu terlebih dahulu.
5. Siswa
menghitung jumlah titik yang ada di dadu .
6. jika
dadu tersebut berjumlah 4 titik maka siswa harus melangkah/menggeser miniatur
pemain berbentuk kuda pada kotak 4, karena di kotak tersebut terdapat tanda
tanya maka siswa harus mengambil kartu pertanyaan dan menjawabnya dengan benar.
7. Siswa juga harus mengikuti petunjuk atau
peraturan lain yang ada di dalam kotak seperti gambar tangga (siswa dapat naik
tangga ke nomor yang ditunjukkan) ,tanda maju 2 langkah dan mundur 1 langkah.
8. Begitu
juga dengan langkah selanjutnya sama
seperti diatas. Permainan ini dilakukan secara bergantian antar pemain (siswa)
,hingga pemain (siswa) berhasil menyelesaikan permainan ini di kotak finish
nomor 24.
TAHUN
PELAJARAN 2015-2016
Satuan Pendidikan : SMA N 1 DUKUHWARU
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Teks Berita
Jumlah Pertemuan : 1 X pertemuan
Alokasi Waktu : 45 Menit
Standar Kompetensi
Memahami teks berita yang disamapaikan secara langsung/tidak langsung
Kompentensi
Dasar
1.
Mengidentifikasi
unsur-unsur berita yang di sampaikan secara langsung (Dalam media cetak)
2.
Mengungkapkan isi suatu
berita yang di sampaikan secara langsung (Dalam media cetak)
Indikator
1.
Menuliskan isi teks
berita dalam beberapa kalimat dengan urutan yang runtut dan mudah dipahami .
2.
Mengidentifikasi
unsur-unsur berita (5W+1H)
I.Tujuan
Pembelajaran
- Mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan dalam teks berita.
- Menentukan Unsur-unsur berita (5W+1H)
- Menyamapaikan informasi dengan bahasa sendiri secara jelas dan mudah dipahami.
II.
Materi Ajar
Pengertian Berita
Teks
berita merupakan teks yang berisi mengenai suatu peristiwa yang terjadi di
dunia yang dimuat dalam berbagai media baik itu media cetak maupun media
elektronik . Adapun pengertian lain,Berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat (opini) yang aktual
(terkini), menarik dan penting.Ada juga yang mengartikan berita sebagai
informasi baru yang disajikan dalam pembacaan / penulisan yang jelas, aktual
dan menarik.
Sedangkan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
berita diartikan sebagai cerita atau keterangan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat.
Fakta adalah peristiwa yang benar-benar ada / terjadi,
sedangkan opini adalah hal yang sifatnya pernyataan, belum terjadi dan belum
tentu benar.
Syarat Berita
Berdasarkan pengertian berita di atas, dapat disimpulkan syarat berita
adalah sebagai berikut :
a. Merupakan
fakta, berita haruslah berdasarkan kejadian atau peristiwa
yang benar-benar nyata.
b. Terkini, artinya
jarak penyiaran berita dengan waktu kejadian tidak telalu jauh.
c. Seimbang, artinya
berita harus ditulis dan disampaikan dengan seimbang, tidak memihak kepada
salah satu pihak.
d. Lengkap, berita
haruslah memenuhi unsur-unsur berita sebagaimana akan kita bahas di bawah ini.
e. Menarik, artinya
berita harus mampu menarik minat pembaca atau pendengarnya. Berita dapat
dikatakan menarik bila bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya, berkaitan
dengan tokoh terkenal, berkaitan dengan kejadian penting, humor, aneh, luar
biasa atau bersifat konflik.
f. Sistematis, berita
seharusnya disusun secara sistematis, urutannya jelas sehingga pembaca tidak
kebingungan dalam menangkap isi berita.
Unsur-unsur berita
Salah satu syarat berita adalah lengkap. Untuk dapat
dikatakan lengkap, berita haruslah mampu menjawab pertanyaan 5W + 1 H
sebagai berikut :
a. What : Apa yang
terjadi ?
b. Who : Siapa yang
terlibat ?
c. Why : Mengapa hal
itu bisa terjadi ?
d. When : Kapan
peristiwa tersebut terjadi ?
e. Where : Dimanakah
peristiwa tersebut terjadi ?
f. How : Bagaimana
peristiwa itu terjadi ?
Dalam menyusun berita selain memperhatikan unsur-unsur
berita tersebut di atas, kita perlu juga memperhatikan beberapa hal berikut ini
:
a. Gunakan
struktur dan tata bahasa yang benar
b. Gunakan
pemilihan kata yang tepat
c. Gunakan
penalaran yang logis
d. Tidak
menggunakan kata-kata yang ambigu
Struktur
Teks Berita
Struktur teks merupakan gambaran cara teks tersebut dibangun. Tahukah kalian bahwa teks berita disusun dengan struktur teks peristiwa berita diikuti oleh latar belakang peristiwa dan diikuti oleh sumber berita? Untuk lebih mudahnya bisa dilihat dibawah.
Struktur teks merupakan gambaran cara teks tersebut dibangun. Tahukah kalian bahwa teks berita disusun dengan struktur teks peristiwa berita diikuti oleh latar belakang peristiwa dan diikuti oleh sumber berita? Untuk lebih mudahnya bisa dilihat dibawah.
1.
Orientasi berita,
merupakan pembuka tentang hal yang akan diberitakan.
2.
Peristiwa, merupakan
tahap inti dari berita. Pada tahap ini berita dinarasikan sedemikian rupa
hingga tersaji beberapa fakta yang dimunculkan kemudian.
3.
Sumber Berita, sumber berita
tidak selalu berada di akhir berita, ia bisa berada di dalam berita itu
sendiri.
Contoh teks berita :
Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya juga telah sepakat
untuk bersama-sama turun tangan melakukan penertiban lokalisasi Kalijodo.
Praktik
prostitusi dan perjudian di Kalijodo terus berlangsung sampai saat ini. Dari
peristiwa kecelakaan Toyota Fortuner B 201 RFD, beberapa hari lalu, wacana
untuk menertibkan Kalijodo kembali diangkat ke permukaan. Sebelumnya, Gubernur
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji akan menertibkan lokasi prostitusi
Kalijodo karena termasuk kawasan hijau.Pemprov DKI Jakarta terus
menyosialisasikan warga di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara,
mengenai penertiban di kawasan tersebut. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama alias Ahok ingin kawasan itu sudah tertib saat Jakarta menjadi tuan
rumah Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 6-7 Maret 2016.
Lokalisasi
Kalijodo terletak di bilangan Penjaringan, Jakarta Utara, dan membentang ke
Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat,
Budayawan
Betawi Ridwan Saidi kepada Kompas.com, Jumat (12/2/2016), menuturkan kebiasaan
yang dulu sering dilakukan di Kalijodo, yakni perayaan peh cun dan pesta
air, dilarang pada masa kepemimpinan Wali Kota Jakarta Sudiro. Jabatan wali
kota pada saat itu setara dengan jabatan gubernur saat ini. Sudiro menjabat
sebagai wali kota sejak tahun 1953 sampai 1960. "Pesta itu berakhir tanpa
keterangan yang jelas waktu Wali Kota Sudiro, tahun 1958 melarang. Cap go
meh dilarang, peh cun dilarang. Kita juga enggak mengerti,
sampai hari ini, kenapa dilarang," katanya.
Menurut
Ridwan, saat itu, Sudiro melarang perayaan peh cun tanpa alasan yang jelas.
Adapun pelarangan perayaan peh cun itu tertuang dalam sebuah Surat Keputusan
(SK).
Tidak hanya Ridwan juga, banyak warga Jakarta yang saat itu menyayangkan larangan tersebut, karena perayaan peh cun telah menjadi momen kegembiraan tersendiri bagi mereka.
Tidak hanya Ridwan juga, banyak warga Jakarta yang saat itu menyayangkan larangan tersebut, karena perayaan peh cun telah menjadi momen kegembiraan tersendiri bagi mereka.
"Sebenarnya
saya ingin bertanya, apa latar belakangnya dia melarang. Karena, waktu itu
enggak ada persoalan politik, enggak ada persoalan apapun. Saya enggak
mengerti," tutur Ridwan.
Setelah
perayaan peh cun dilarang, pada tahun 1960 ke atas, terjadi urbanisasi
besar-besaran. Orang dari berbagai daerah datang ke Jakarta untuk mencari
pekerjaan.
Terlebih, kondisi ekonomi di daerah Jawa saat itu sedang sulit. Barulah pada tahun 1963, muncul wanita tuna susila (WTS) dan mulai banyak yang tinggal di sana.
"Muncul WTS, terus berkembang, sampai ada unit RT-nya, unit RW-nya, listrik sendiri dia masuk, prostitusinya terus berjalan. Walaupun kali di sana sudah tidak sejernih tahun 1958, sudah sangat kotor," ujar Ridwan.
Terlebih, kondisi ekonomi di daerah Jawa saat itu sedang sulit. Barulah pada tahun 1963, muncul wanita tuna susila (WTS) dan mulai banyak yang tinggal di sana.
"Muncul WTS, terus berkembang, sampai ada unit RT-nya, unit RW-nya, listrik sendiri dia masuk, prostitusinya terus berjalan. Walaupun kali di sana sudah tidak sejernih tahun 1958, sudah sangat kotor," ujar Ridwan.
III. Metode Pengajaran : Diskusi,
Tanya jawab
IV.Media Pembelajaran :
Media Ular Tangga Berita
V.
Langkah Pembelajaran :
A.
Kegiatan Awal :
a. Mengondisikan
kelas : menyiapkan seluruh siswa di dalam kelas
dan alat pembelajaran,serta mempresensi.
b. Menyampaikan
tujuan pembelajaran .
c. Menyampaikan
prosedur pembelajaran.
d. Memotivasi
siswa sebagai kegiatan apersepsi dengan cara membacakan teks berita.
B. Kegiatan
Inti :
a. Guru
memberi perintah kepada siswa untuk membentuk 2 kelompok Untuk mencari berita
dalam koran (media cetak).Untuk kelompok A (berita ekonomi) dan kelompok B
(berita politik).
b. Siswa
menentukan ide pokok berita.
c. Dari
masing-masing kelompok mengindentifikasi unsur-unsur berita (5W+1H).
C. Kegiatan
Akhir :
a.
Siswa mengumpulkan
tugas.
b.
Guru melakukan
penilaian dan evaluasi di akhir pembelajaran.
VI.Sumber
Belajar
Teks
bacaan dari surat kabar
Buku
bahan ajar bahasa Indonesia .dumaria dkk MGMP B. Indonesia
VII. Penilaian
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk
instrument : Format pengamatan, uraian bebas, jawaban singkat
Instrumen:
1.
Catatan isi atau pesan
penting dari teks bacaan di atas!
- Samapaikan secara lisan isi berita yang telah dituliskan secara runtut dan jelas.
- Tuliskan isi atau pesan penting dari teks bacaan kedalam kaliamat atau bahasa yang efektif dan secara benar
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Susono
Hadi,MM
|
Dukuhwaru,
Guru Mata
Pelajaran
Akhmad
Susilo,S.Pd.
|



Tidak ada komentar:
Posting Komentar