Pengorbanan Sahabat Sejati
Karya : Widya Anies Maghfiroh
Dina,Caca dan Sila adalah tiga orang sahabat yang
baik.Mereka sudah bersahabat sejak kecil,ketika mereka masih duduk di bangku SD
hingga sekarang mereka sudah SMA.Pada suatu hari mereka sedang duduk di depan
kelas dan berbincang-bincang sambil membaca sebuah novel.
Caca : Kamu sedang baca buku apa Sil,sepertinya serius
banget?
Sila : Aku sedang baca Novel Ca,ceritanya bangus banget
loh.
Dina : Emang ceritanya tentang apa Sil?
Sila : Ceritanya itu tentang pengorbanan seorang ibu
kepada anaknya.
Caca : Wah...bagus tuh ceritanya dan seru buat di baca.
Sila : Iya benar Ca,aku aja yang baru baca setengah dari
ceritanya sudah hampir meneteskan air mata.
Dina : Aku jadi penasaran dan pengin baca langsung
novelnya.Aku nanti pinjem novel itu ya Sil?
Caca : Ih...nggak bisa gitu donk Din,pokoknya aku dulu
yang pinjem novelnya.
Dina : Jangan curang gitu donk Ca,kan aku dulu yang
bilang ke Sila buat pinjem novelnya.
Sila : Sudah-sudah jangan ribut,biar adil lebih baik
kalian baca novel ini sama-sama aja tapi pinjemnya setelah aku selesai baca
novel ini ya.
Caca dan Dina : Baiklah,ide yang bagus.Sila pintar deh
hehe...
Setelah
Sila selesai membaca novel,kemudian sesuai janjinya Sila pun langsung
memberikan novelnya kepada Caca dan Dina.Mereka berdua pun dengan seriusnya
membaca novel tersebut.Tetapi tiba-tiba bel masuk pun berbunyi sehingga membuat
mereka berdua kesal karena belum sampai selesai membaca novel itu dan terpaksa
harus masuk ke kelas.
Dina : Yah..belum selesai baca novel malah sudah bel.
Caca : Iya nih kan lagi seru-serunya baca novel ini dan tangung
tinggal beberapa lembar lagi.
Sila : Sudah-sudah yuk kita masuk ke kelas dulu sebelum
ada Bu Nina dan kalian bisa melanjutkan baca novelnya di rumah.
Caca dan Dina: Yuk...
Mereka
bertiga pun lalu masuk ke kelas untuk mengikuti mata pelajaran Matematika.Beberapa
jam kemudian bel pulang sekolah pun berbunyi.Mereka pun mengemasi buku-buku dan
peralatan sekolah yang lainnya untuk di masukkan kedalam tas serta bersiap-siap
untuk pulang.Setelah itu mereka keluar dari kelas bersama-sama menuju ke parkiran
motor dan sempat berbincang-bincang sebentar.
Dina : Sil novelnya aku bawa pulang dulu ya,nggak apa-apa
kan?
Sila : Ya nggak apa-apa kok Din bawa aja.
Caca : Besok harus di bawa loh Din novelnya soalnya aku
juga masih pengin baca novel itu sampai selesai.
Dina : Okeh Ca tenang aja pasti besok aku bawa kok,tapi
kamu ingetin ya barangkali aku lupa hehe...
Caca : Ehm...dasar Dina si pelupa.Okeh deh.
Dina : Hehe...Oh ya sil kamu mau bonceng aku atau Caca?
Sila : Aku bonceng Caca aja deh Din yang searah dengan rumah
ku,nggak apa-apa kan Ca?
Dina : Oh...ya udah.
Caca : Ya nggak apa-apa lah Sil kan kamu sahabat aku ,ayo
naik.
Mereka
bertiga pun pulang ke rumah masing-masing dengan menggunakan motor.Ditengah
perjalanan Caca pun merasa ada sesuatu yang berbeda dari diri Sila karena ia
lebih banyak diam tidak seceria biasanya.
Caca : Sil kamu kenapa? Kok aku perhatikan dari tadi pagi
kamu lebih banyak diem,nggak seceria seperti biasanya.
Sila : Aku nggak apa-apa kok Ca.
Caca : Bener nih Sil? Kalau ada apa-apa lebih baik kamu
cerita aja sama aku Sil,kita kan sudah bersahabat sejak kecil jadi jangan
sungkan kalau mau curhat saat kamu sedang ada masalah.
Sila : Ya Ca,sebenarnya aku memang sedang ada masalah
tentang kesehatan ku.Akhir-akhir ini aku sedang tidak enak badan dan setelah
kemarin aku periksa ke dokter aku di deteksi terkena penyakit gagal ginjal dan
harus segera di oparasi untuk di angkat ginjal yang sebelah kiri sebelum
penyakit itu semakin parah tapi aku bingung Ca harus cari uang kemana untuk
biaya operasinya dan siapa orang yang mau mendonorkan ginjalnya untuk aku Ca?
Caca : Ya Allah Sil aku ikut sedih dan kaget mendengar
kamu terkena penyakit gagal ginjal.Kamu yang sabar,tabah,kuat dan tetap
semangat untuk melawan penyakit ini ya serta jangan lupa untuk terus berdoa
kepada Allah SWT agar kamu di berikan keajaiban untuk sembuh dan di beri rezeki
yang banyak untuk biaya operasi.Insya Allah aku akan selalu ada buat kamu Sil
ketika kamu membutuhkan.Aku ada uang di tabungan mungkin bisa kamu pakai dulu
untuk menambahi biaya operasi mu Sil.
Sila : Terima kasih Ca,kamu sudah memberi semangat buat
aku aja itu sudah lebih dari cukup.Aku nggak mau membuat kamu susah jadi lebih
baik kamu simpan saja uang kamu itu untuk keperluan lain Ca.Terima kasih juga
sudah mau mengantarkan aku pulang sampai ke rumah dengan selamat.Kamu memang
sahabat ku yang baik.
Caca : Kamu nggak memembuat ku susah ko,justru aku senang
jika aku bisa membantu kamu.Ya sama-sama,ya sudah aku pulang dulu ya
Sil.Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Sila : Ya hati-hati di jalan Ca wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Setibanya
di rumah Caca pun langsung menelpon Dina dan memberitahukannya bahwa Sila
sedang terkena penyakit gagal ginjal.Dina yang mendengar berita itu pun
langsung kaget dan lemas karena tidak menyangka sahabatnya akan terkena
penyakit seperti itu.
Keesokan
harinya tanpa di ketahui Sila.Caca dan Dina serta persatuan anak OSIS meminta
sumbangan kepada semua siswa-siswi dan guru-guru di sekolahnya.Bahkan mereka
rela sampai turun ke jalanan untuk meminta sumbangan ke semua orang yang ada di
sana untuk membantu meringankan biaya operasi Sila.Setelah beberapa hari mereka
meminta sumbangan di berbagai tempat,mereka pun berhasil mendapatkan uang yang
cukup untuk biaya operasi Sila dan segera menyerahkan uang itu ke Sila dengan
datang langsung ke rumahnya.
Caca,Dina dan teman-teman : Assalamu’alaikum Wr.Wb.(Ucap
mereka dengan memberi salam dan mengetok pintu rumah Sila).
Sila : Wa’alaikumsalam Wr.Wb.Silahkan masuk
teman-teman.(Jawab Sila sembari membukakan pintu rumahnya).
Dina : Gimana Sil kabar kamu? Aku kangen sama kamu karena
sudah beberapa hari ini kamu tidak masuk sekolah.Aku ingin melihat kamu kembali
untuk bersekolah.
Sila : Ya seperti yang kamu liat inilah Din,aku sedang
sakit.
Dina : Cepat sembuh ya sil.
Sila : Ya aku minta doanya dari kalian semua ya teman.
Caca : Ya Sil,aku dan teman-teman datang kesini untuk
menyerahkan uang yang telah kami kumpulkan selama beberapa hari ini untuk
membantu biaya operasi kamu.Kami harap kamu bersedia menerima uang ini agar
kamu segera di operasi dan cepat sembuh dari penyakit ini.Kami ingin melihat
Sila yang sehat dan kembali ceria seperti dulu.
Sila : Aku sangat berterima kasih sekali kepada kalian
semua yang sudah mau membantu mencarikan dana untuk operasi penyakit ku
ini.Betapa mulianya hati kalian dan semoga kalian mendapatkan balasan kebaikan
dari Allah SWT amin...
Caca,Dina dan teman-teman : Amin...
Beberapa
jam kemudian Sila pun langsung di bawa ke rumah sakit untuk melakukan operasi
gagal ginjalnya.Namun ketika hendak di operasi ada satu kendala lagi yaitu
ginjal kedua orang tua Sila ternyata tidak cocok dengan ginjal Sila sehingga
membuat kedua orang sahabatnya berinisiatif untuk mengecek ginjalnya siapa tahu
ginjal mereka cocok dengan Sila.Tanpa pikir panjang dokter pun langsung
melakukan pengecekan pada ginjal Caca dan Dina.Setelah di lakukan pengecekan
ternyata ginjal Dina cocok dengan ginjal Sila.Dengan persetujuan kedua orang
tua Dina,akhirnya Dina rela berkorban mendonorkan satu ginjal sebelah kirinya
untuk Sila sahabat terbaiknya dari kecil.
Kemudian
dokter pun segera melakukan operasi ginjal kepada Sila dan Dina.Kedua orang tua
Sila dan sahabatnya Caca dengan setianya menunggu Sila dan Dina yang sedang di
operasi di dalam.Dari luar mereka membantu doa agar operasinya lancar dan
berhasil.Beberapa jam kemudian dokter pun keluar dari ruang operasi dan
mengatakan bahwa operasinya berhasil.Caca dan kedua orang tua Sila pun sangat
senang dan lega mendengar berita
itu.Sila pun akhirnya bisa sembuh dari penyakitnya berkat bantuan kedua orang
sahabat dan teman-temannya itu.Persahabatan mereka pun kini semakin erat dan
kekal abadi hingga mereka tua.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar